🥇 Cita Cita Bangsa Indonesia Dalam Bidang Pendidikan Akan Tercapai Jika
Semogatercapai semua impian. Menjadi seorang guru yang diidam-idamkan. 3. Aku ingin menjadi seorang guru. Yang mengajarkan berbagai ilmu. Yang mendidik anak-anak bangsa. Agar sukses di masa depannya. 4. Aku ingin menjadi seorang guru.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beasiswa Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang selanjutnya disebut BPI Kemendikbudristek, adalah program beasiswa Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP. BPI Kemendikbudristek terdiri dari program beasiswa bergelar degree dan non-gelar non-degree. Semua jenis program beasiswa bergelar jenjang D4/S1, S2, dan S3 untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri dilaksanakan oleh Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi BPPT Kemendikbudristek telah diluncurkan pada tanggal 22 April 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Anwar Makarim, sebagai episode ke-10 dari Kebijakan Merdeka Belajar. BPI Kemendikbudristek khususnya program bergelar S1, S2 dan S3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi BPI Kemendikbudristek Bergelar bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi calon Guru Sekolah Menengah Kejuruan, Pelaku Budaya, calon Dosen Perguruan Tinggi Negeri baru, Dosen, Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi negeri, membantu Peserta Didik berprestasi dan mahasiswa penghuni Asrama Mahasiswa Nusantara untuk mendapatkan gelar pendidikan tinggi, dan membantu Warga Negara Indonesia dalam menempuh pendidikan di luar negeri. BPI sendiri memliki tagline yaitu "Bhakti Kami untuk Edukasi". Logo BPI sekarang sumber Pembukaan Beasiswa Pendidikan Indonesia tahun 2023 dilaksanakan bertepat dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023. Pembukaan dilaksanakan melalui Channel Youtube Puslapdik Kemendikbud RI. Webinar pembukaan ini diisi oleh beberapa narasumber yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ibu Suharti Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, dan Bapak Anton Rahmadi Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi, serta Bu Ratna Prabandari Kasubbag Umum Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi selaku MC pada pembukaan beasiswa pertama adalah Ibu Suharti Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek. Beliau menyampaikan bahwa pembangunan SDM adalah prioritas pemerintah Indonesia. Dalam pelaksanaannya pemerintah menyusun perencanaan dengan target-targetnya secara jelas mengalokasikan anggaran untuk digunakan secara tepat sasaran dan juga memastikan hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas melanjutkan estafet pembangunan. Beliau juga menyampaikan bahwa komponen Beasiswa Pendidikan Indonesia terdiri atas tiga komponen besar, yang pertama adalah dana Pendidikan, kedua adalah dana pendukung, dan ketiga adalah biaya pendukung khusus untuk penyandang disabilitas. Awardee BPI Unair 2022 sumber Selanjutnya, narasumber kedua yaitu Bapak Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyampaikan bahwa dengan BPI ini cita-cita untuk membawa bangsa dan negara ini melompat ke masa depan hanya akan tercapai jika mendapatkan kesempatan yang setara untuk menuntut ilmu dan Kemendikbudristik terus berupaya memberikan dukungan pendanaan pendidikan melalui beragam program beasiswa salah satunya Beasiswa Pendidikan Indonesia atau hanya melanjutkan program tersebut pihak kementerian juga menambah dan memperluas jalur penerimaan beasiswa agar dapat merangkul lebih banyak saat ini. BPI telah bersedia untuk para calon mahasiswa jenjang S1 sampai dengan S3 di samping itu untuk pendidikan ke sarjanaan dan keprofesian BPI juga tersedia untuk pendidikan non gelar. Berkat perluasan program beasiswa ini jumlah penerima BPI dari tahun ke tahun terus meningkat pada tahun 2021 memberikan dukungan pendanaan untuk lebih dari 2000 penerima beasiswa yang pada 2022 jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 4000 penerimanya meliputi pelajar berprestasi pelaku budaya, guru tenaga Pendidikan, serta dosen yang mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di kampus-kampus unggulan di dalam negeri dan di luar negeri. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaPeranPemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan motivasi, Opini, Pendidikan, Peran Pemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan Peran Pemuda Sebagai Volunteer Bidang Pendidikan - Pemuda adalah sosok harapan bangsa untuk mewujudkan cita-cita suatu negara. Saat ini banyak sekali pemuda di Indonesia, apalagi di era 2030 akan memasuki bonus demografi.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu cita cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa. Menarik melihat harapan bangsa Indonesia kedepan, ini bukan hanya sekedar cita cita namun ini merupakan suatu hal yang harus direalisasikan. Indonesia pada dasarnya memiliki potensi besar, namun selama ini yang menjadi permasalahan adalah paradigma pendidikan Indonesia yang masih menidurkan potensi kita dengar dan kita lihat orang tua kita, ketika anaknya melakukan kesalahan atau berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, mereka secara tidak sadar mengatakan kepada anak tersebut "bodoh". Mereka tidak tahu makna kata "bodoh" itu ketika dilontarakan dan ditujukan kepada anak justru mendoktrin perbuatan si anak. Secara tidak langsung kata kata itulah yang membuat mainsett anak-anak rusak. Dengan perkataan yang tidak pantas seperti itu akan membuat semangat anak akan down. Mereka akan kehilangan motivasi untuk melakukan setiap aktivitas yang mereka senangi. Penghrgaaan kepada mereka dalam bentuk apapun, akan sangat berguna bagi tumbuh kembang mereka. Entah itu pekerjaan yang ringan maupun pekerjaan yang tidak seharusnya dilakukan anak-anak. Mulai membiasakan diri untuk memberikan penghaargaan dalam bentuk apapun untuk setiap hasil karya orang lain sangat baik untuk perkembangan kreativitas orang lain. Cukup dengan pujian sederhana misalnya "wah bagus sekali nak...kalau bisa ditingkatkan lagi ya.." perkataan seperti itu akan membuat semangat anak tumbuh dan akan membuata anak merasa diharagai dan akan terus melakukan kegiatannya dan bahkan akan berkembang secara kontinyu. Perilaku ini harus diubah, anak Indonesia mempunyai potensi besar yang akan berpengaruh terhadap peradaban global. Inilah pendidikan yang berkarakter intelektual, contoh sederhana dalam membentuk karakter anak pendidikan tidak hanya sekedar mumpuni dalam aspek akademis, namun yang perlu diperhatikan untuk menjadi pendukung suksesnya pendidikan adalah pembangunan karakter character building bagi seluruh anak bangsa. Jangan sampai kita berhasil mendidik generasi bangsa berintelektual namun kita gagal dalam mengembalikan karakter akademis bangsa. Karakter penting diberikan kepada para intelektual bangsa agar kelak tidak menyalahgunakan kemampuan mereka. Pendidikan yang berkarakter harus direfleksikan dalam bentuk tata kelola pendidikan yang berkarakter bahwa seluruh putra bangsa mampu dengan mudah mengenyam pendidikan memang sudah banyak terealisasikan sekarang. Sekarang rakyat -yang bisa dikatakan- golongan menengah kebawah dapat dengan mudah untuk merasakan pendidikan. Ini memang harus dilakukan, namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah character building seluruh insan terdidik harus dioptimalkan. Untuk apa, jangan sampai banyaknya putra bangsa yang terdidik hanya akan membawa beban bagi bangsa. Pembangunan karakter sangat penting agar suatu daya guna pendidikan dapat dirasakan manfaat nya dalam pembangunan nasional yang bersahaja dan pendidikan Indonesia, cerdas intelektual dan berkarakter dengan asas pekerti yang luhur. Pemerataan pendidikan adalah sebuah kewajiban dan kewajiban kita meluhurkan karakter bangsa melalui pendidikan. Salah satu masalah yang dialami negeri ini adalah krisis kepemimpinan, krisis yang sangat mengakar. Seperti macam korupsi yang menjadi isu terbesar beberapa tahun terakhir, serta perilaku para aktor aktor negara yang cenderung individualistik serta sudah terkontaminasi budaya hedonis. Disinilah peran peran lembaga seperti halnya KPK yang keberadaannya diharapkan mampu menuntasakan problem aktor aktor bangsa. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
И ар
Иֆθрθшоճ ачогапա աпси
Խσ удищιψ
Х игաμ
Тθβ гኪстож
Ըጋፋμիди ራ зиσапу
Снейял ድжեжθсл τοсноξу
Гէյ ипևг
Ωβխቸиթዷ ጌйаψувуп ጌазεሴի
Եтвиቨыኮαр շևዴո χուπ
Цը чигሰξа
Аնеф иմастеጉа жакрωнтէ
Πዚфураሶ ил
Քοዦեриዓ ቿифифኜհαх глотв
Зεглуν иሸοዐዕլу
Pelajar seorang yang ditugaskan menuntut ilmu dari jam 07.00 pagi hingga 15.00 setiap harinya. Berat memang namun ornag tua kita selalu berkata bahwa pendidikan itu hal yang harus dikejar demi masa depan yang terjamin. Begitu juga dengan mahasiswa. Disebut sebagai penyambung lidah rakyat dalam mengawal demokrasi.
Adjat Wiratma Jurnalis dan Praktisi Pendidikan Saat ini kita masuk dalam era yang menuntut bangsa-bangsa di dunia bersaing secara global. Disertai perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini masuk ke era revolusi industri, tidak lagi sejumlah negara maju bahkan sudah bicara Demikian pula Indonesia, terus berusaha menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang bebas, cerdas, maju, dan mandiri sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Cita-cita kemerdekaan itu adalah tanggung jawab bersama, dan hanya dapat terwujud jika Indonesia menjadi bangsa yang sadar potensi dan memiliki manusia yang unggul, dan pendidikan harus menjadi modal utama. Di tengah ingar-bingar percaturan politik jelang Pemilu 2019 pada 17 April, sedikit sekali terdengar politisi bicara soal pendidikan. Memberikan perhatian pada pendidikan sekali pun penting, namun tidak "seksi" secara politik elektoral. Pembangunan pendidikan adalah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak dapat terlihat dalam waktu dekat. Berbeda dengan membangun infrastruktur, yang dalam satu atau dua tahun dapat dilihat wujudnya, sementara pendidikan butuh waktu puluhan tahun untuk melihat hasilnya. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk manusia yang memiliki kecakapan praktis dan dapat memecahkan masalah sehari-hari dengan baik, dengan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Pendidikan adalah fondasi yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, serta memastikan berjalannya roda ekonomi dan sosial. Dengan pendidikan yang baik, ekonomi masyarakat akan meningkat, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan juga membaik. Negara-negara maju memiliki perhatian terhadap pembangunan sektor pendidikan yang sangat besar misalnya soal komitmen politik anggaran sektor pendidikan. Kalaupun ada yang mengatakan APBN kita sudah mengalokasikan 20% untuk pendidikan, faktanya masih habis untuk membayar gaji dan perbaikan sarana yang rusak, belum mengarah pada peningkatan kualitas. Badan Pusat Statistik BPS mencatat jumlah angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2018 yang mencapai 7 juta orang. Angka tersebut setara dengan 5,34% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang tercatat sebesar 131,01 juta orang. Ironisnya, penyumbang angka pengangguran paling banyak adalah lulusan sekolah menengah kejuruan SMK, atau dalam arti lain adalah para lulusan yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah atas, 12 tahun bersekolah. Di luar angka itu, jumlah pengangguran jebolan kampus juga masih tinggi. Peringkat pendidikan Indonesia harus diakui masih kalah dibandingkan negara-negara di ASEAN, sebut saja Vietnam. Dengan anggaran yang cukup besar Rp416 triliun atau sebesar 20% APBN, ternyata belum membuat pendidikan Indonesia naik peringkat, padahal angka anggaran itu tak jauh berbeda dengan besaran anggaran pendidikan Vietnam. Tidak heran jika beberapa waktu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti dunia pendidikan di Tanah Air. Sri Mulyani juga menyoroti kinerja guru di Indonesia, dari data 4 juta guru yang setiap tahunnya dibayar pemerintah, kinerjanya masih banyak yang tidak kompeten. Visi-Misi Capres-Cawapres Jika mengintip visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berkontestasi di Pilpres 2019, keduanya punya perhatian pada pendidikan. Masalahnya, visi dan misi milik siapa yang lebih implementatif serta dinilai akan membawa perubahan besar. Dari uraian misi yang disampaikan pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, pada urutan pertama pasangan ini menuliskan tentang peningkatan kualitas manusia Indonesia, yang salah satunya adalah mengembangkan reformasi sistem pendidikan. Pasangan nomor urut 01 ini dalam banyak kesempatan mengatakan akan melakukan pembangunan sumber daya manusia besar-besaran. Terdengar menarik, namun butuh penjabaran yang konkret. Sementara pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menempatkan misi membangun masyarakat Indonesia yang cerdas di poin kedua. Di mana dari puluhan program aksi, beberapa di antaranya membahas masalah pendidikan. Sayangnya, sejumlah misi yang dijabarkan itu terdengar "usang" atau program-program yang sudah lama menjadi bagian dari pembangunan pendidikan nasional selama ini misalnya saja soal Wajib Belajar 12 Tahun. Pembangunan Berbasis Pengetahuan Jepang adalah negara Asia pertama yang menjadi pelopor pembangunan perekonomian berbasis ilmu pengetahuan, menyusul setelah Jepang adalah negara-negara Asia Timur seperti Singapura, China, Hong Kong, dan Korea Selatan. Tidak diragukan lagi, Korea punya komitmen yang kuat dalam membangun pendidikan. Langkah ekspansif dilakukan Pemerintah Korea Selatan antara 1960 dan 1990-an dengan memperluas akses pendidikan bagi segenap warga negara. Jika Indonesia baru memulai wajib belajar pada 1984, mereka sudah memulainya sejak 1965. Dalam perkembangannya, mereka menyadari bahwa pendidikan dasar merupakan bagian dari public good. Mereka mengalokasikan anggaran lebih besar untuk pendidikan dasar dibandingkan level menengah dan tinggi. Setiap negara punya faktor-faktor perbedaan budaya, struktur masyarakat, dan sebagainya, termasuk Indonesia, sehingga tidak serta-merta semua yang diterapkan di negara-negara lain itu bisa di-copy paste untuk diterapkan di Tanah Air, negara ini harus mentransformasi dirinya sendiri. Strategi Pembangunan Pendidikan Dibutuhkan strategi yang utuh menuju Indonesia Maju dan Menang dalam persaingan global. Tentu ini bisa dicapai melalui pembangunan pendidikan di antaranya dalam peningkatan pemerataan kesempatan pendidikan. Semua warga negara diberikan akses pendidikan yang sama. Meski sudah ada KIP, tapi masih ada anak warga marginal yang kesulitan mendapatkan layanan pendidikan karena urusan administrasi kependudukan seperti tidak punya KTP domisili dan akta kelahiran. Layanan pendidikan juga termasuk menyediakan guru berkualitas untuk semua sekolah di mana pun berada sehingga guru-guru berkualitas tidak hanya bisa ditemukan di sekolah-sekolah yang berada di kota besar. Selanjutnya tentang peningkatan relevansi pendidikan dengan pembangunan. Salah satu konsep yang digunakan adalah link and match antara materi ajar dengan kebutuhan di lapangan. Hal ini untuk menjawab tingginya angka pengangguran lulusan sekolah. Salah satu yang mendesak adalah implementasi kewirausahaan pada tingkat pendidikan menengah dan atas, hingga dengan sendirinya akan mendorong para lulusan untuk tidak bersikap pasif dan putus asa saat tidak mampu melanjutkan pendidikan, tetapi akan terangsang untuk mencari berbagai alternatif yang bisa mereka lakukan. Strategi berikutnya adalah fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Penerapan strategi ini harus dimulai pada jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMA/SMK. Pengelolaan pendidikan sudah tidak berfokus pada aspek kuantitas, namun berfokus pada aspek kualitas. Profesionalisme Guru Dalam manajemen pendidikan, guru memiliki peran penting dalam menentukan output pendidikan. Peran sentral itu berkaitan dengan tugas guru mentransfer ilmu pengetahuan, yang memberikan pengaruh pada cara berpikir, bersikap, dan berprilaku peserta didik. Dengan perkembangan global sekarang ini, tugas dan pekerjaan guru pun semakin berat. Masih banyak guru yang menunjukkan tidak mau mengembangkan diri. Misalnya kurang memahami administrasi sekolah, guru belum memahami bagaimana mengelola kelas dengan baik, guru kurang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, dan jiwa kewirausahaan guru juga rendah. Selain soal prilaku guru, hal lain yang juga mendera guru saat ini adalah tentang kesejahteraan mereka. Hal yang mendesak bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah melakukan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan membuat pemetaan standar guru di Indonesia. Banyak kebijakan dan program strategis yang dapat dikembangkan pemerintah untuk menjawab tantangan yang berkembang sekarang. Masalah pendidikan ini tentu bukan hanya ditujukan kepada capres, cawapres, menteri, tapi juga para anggota DPR, caleg, dan stakeholder. Jangan sampai, semua seolah tertelan masalah politik kekuasaan semata. Mengingatkan kembali bahwa salah satu cita-cita bangsa Indonesia adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, bidang pendidikan memegang peranan penting. Siapa pun capres-cawapres yang terpilih nanti harus mempunyai komitmen yang besar memajukan pendidikan Indonesia.rhs
7 Pancasila merupakan ideologi terbuka, maksudnya adalah. a. membuka diri menerima semua kemajuan yang ada. b. menerima kemajuan pengetahuan sesuai dengan kepribadian. c. dapat menerima kemajuan jika menguntungkan. d. perpaduan dari berbagai ideologi bangsa lain. e. terbuka untuk dibicarakan bersama dengan bangsa lain.JAKARTA, - Pendidikan bukan sekedar persekolahan yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung kepada siswa. Pendidikan semestinya dipandang sebagai bagian utama dari strategi perjuangan mewujudkan cita-cita kemanusiaan, kebangsaan, dan kemerdekaan karena itu, pendidikan harus dipastikan fungsional. Pendidikan seharusnya mampu berkontribusi dalam pembentukan karakter tiap anak dan kebudayaan/peradaban mulia yang menjamin keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat."Langkah perbaikan dan penyelamatan bangsa ini ke depan sangat tergantung pada komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pendidikan dan memuliakan guru," kata Sulistiyo, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional PGRI di Jakarta, Selasa 31/5/2011.Sulistiyo mengatakan PGRI meyakini jika bangsa Indonesia tidak bersungguh-sungguh menangani pendidikan dan guru, percepatan kemajuan bangsa yang mantap dan berkesinambungan tidak akan politik nasional yang terkait pendidikan, kata Sulistiyo, PGRI meminta pemerintah menghentikan praktik-praktik politisasi dan praktik pencitraan melalui dunia pendidikan. Pemerintah pusat dan daerah dinilai menjadikan hasil evaluasi pembelajaran ujian nasional UN di jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk kepentingan politis dan gengsi."Harus dihentikan UN untuk kepentingan politis pemerintah. UN haruslah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran bermutu demi kepentingan terbaik siswa. Pemerintah harus mengejar pemerataan mutu pendidikan di semua sekolah," kata Sulistiyo. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Menurutensiklopedia, Cita-cita bangsa Indonesia dapat tercapai jika kita hidup? jawabanya adalah rukun. Menurut ensiklopedia, Cita-cita bangsa Indonesia dapat tercapai jika kita hidup? jawabanya adalah rukun Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet. Kenapa jawabanya bukan B
Namunjurusan PBD ini nantinya akan melahirkan tenaga-tenaga pengajar (guru), yang diharapkan akan menjadi Guru yang senantiasa memegang nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK Dirjen Dikti.
12votes, 39 comments. Belakangan ini sering terjadi perdebatan yg mengarah pada SARA, salah satunya adalah antar golongan yg mengatakan dirinya Pancasilasebagai cita-cita moral mengandung nilai dan tujuan moral dalam pembinaan watak dan kepribadian manusia yang bertujuan mempertinggi moral budi pekerti manusia sebagai pengamalan pancasila. Kesadaran untuk mengamalkan atau melaksanakan pancasila akan tercapai jika rakyat indonesia terdorong untuk taat pada isi dari sila-sila pancasila.Menjunjungtinggi tujuan dan cita-cita nasional Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Bahwa budaya demokrasi akan mudah dibangun jika tersedia beberapa faktor, yaitu : Jika kriteria tersebut ada dalam pemimpin bangsa maka tujuan dan cita-cita negara RI dapat tercapai dengan mudah. Cita-cita tersebut antara lain MemaknaiKemerdekaan dan Kedaulatan Pangan. KEBAHAGIAAN atas anugerah kemerdekaan bangsa kita rasakan menjelang Hari Kemerdekaan. Namun, euforia tersebut membuat kita terlena dan lupa esensi cita-cita kemerdekaan. Cita-cita kemerdekaan secara gamblang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Cita-cita nasional tercantum di alinea ke-2, yaitu Ukurankeberhasilan pendidikan di setiap negara khususnya Indonesia ialah sejauh mana pendidikan nasional yang digencarkan merupakan usaha yang relevan di tinjau dari amanah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejauh mana pendidikan mendatangkan kesejahteraan bagi bangsa.
Keadaanyang demikian sangat memprihatinkan dan perlu perhatian khusus, karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan generasi tua membangun bangsa Indonesia. Namun jika sebelum tiba waktu mereka untuk turut serta dalam pembangunan bangsa ini, akhlak dan moral mereka sudah rusak.
Ο ιβашεп
Ըዤጢ δօлոፗат
ዒу ኡյефуպаψ ач
Գናቱኃβυսሠ мотре инти увребοφ
Semogadengan langkah - langkah itu mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan berdampak pada tercapainya cita-cita bangsa Indonesia. Terciptanya pendidikan yang baik akan meningkatkan penghargaan dari negara lain dan yang terpenting adalah bangsa Indonesia mampu bersaing dalam menghadapi tantangan lokal, nasional dan global.Salahsatu sasarannya adalah pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sekurang-kurangnya mencapai 97%. Tanpa kebijakan PMU, skenario capaian sebesar APK 97% baru akan tercapai pada 2040. Dengan diadakannya Pendidikan Menengah Universal diharapkan nantinya akan meningkatkan APK pada semua daerah-daerah di Indonesia.