Berikut ini adalah Khutbah Jumat dengan tema “Kenapa Harus Istiqomah Setelah Ramadhan?“ yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary, Lc. Download file PDFnya di Khutbah Pertama – Kenapa Harus istiqomah Setelah Ramadhan?1. Batasnya adalah kematian2. istiqomah adalah perintah Allah3. Kita tidak tahu apakah amal kita diterima oleh Allah atau tidak4. Yang menjadi ukuran adalah akhirnyaKhutbah kedua – Kenapa Harus istiqomah Setelah Ramadhan?Video Kenapa Harus istiqomah Setelah Ramadhan? Wahai kaum muslimin.. Khatib mmewasiatkan agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Sungguh hanya orang-orang yang yang mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan langsung memberikan kepadanya jalan keluar dan rezeki dari arah yang dia tidak sangka-sangka.” QS. Ath-Thalaq 2-3 Saudara-saudara kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa selalu merahmati kita di dunia dan di akhirat. Musim memperbanyak ketaatan yaitu bulan Ramadhan Mubarak telah lewat, akan tetapi mengerjakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah berhenti sampai ajal menjemput. Oleh karenanya khutbah pada kesempatan kali ini berkaitan dengan kenapa harus istiqomah setelah Ramadhan? Mengapa harus istiqomah setelah Ramadhan. 1. Batasnya adalah kematian Jawaban yang pertama, karena bagi seorang muslim tidak ada batas dalam beribadah untuk mengerjakan amal shalih, mengerjakan yang wajib, menjauhi yang dilarang, tidak ada batas untuk beribadah kepada Allah kecuali kematian. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang tabi’in terkenal, Al-Hasan bin Yasar Al-Bashri yang hidup di zaman kibarus shahabah, perah melihat Utsman bin Affan, belajar kepada Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, wafat pada tahun 110 Hijriyah, seorang alim dari Ahlus Sunnah. Beliau mengatakan فإن الله لم يجعل لعمل المؤمن أجلاً دون الموت ،قال الله تعالى {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ } “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala belum menjadikan untuk amal ibadah seorang mukmin batas sebelum dia meninggal Tidak ada batas/finish/terakhir dalam beramal ibadah bagi seorang muslim sebelum dia meninggal, hal ini sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat Al-Hijr ayat 99 dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang keyakinan yaitu kematian yang yakin” Oleh sebab inilah kita sering membaca ayat dalam surat Asy-Syarh, yaitu فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ “Jika engkau telah selesai, maka berdirilah.” Lihat tafsiran para sahabat, para tabi’in, ketika menafsirkan ayat ini. Diantaranya Abdullah bin Masud Radhiyallahu Anhu mengatakan إذا فرغت من الفرائض فانصب في قيام الليل “Jika engkau telah selesai melaksanakan shalat-shalat wajib, maka jangan berhenti sampai disitu. Teruslah beribadah mengerjakan amalan-amalan sunnah dari shalat tahajud dan shalat witir.” Dan sangat ironis ketika seseorang di dalam bulan Ramadhan digembleng oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala selama sebulan untuk terbiasa shalat malam dengan mengerjakan shalat tarawih dan shalat witir tetapi ternyata malam pertama dia meninggalkan shalat malam adalah malam lebaran, malam takbiran, sudah lupa dengan qiyamul lail, sudah lupa dengan shalat witir walau hanya dengan satu rakaat. Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma menafsiri ayat ini فإذا فرغت من الصلاة فانصب فى الدعاء “Jika engkau telah selesai mengerjakan shalat-shalatmu, maka berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Tidak terputus ibadah sampai ajal menjemput. Sebagaimana perkataan Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah. Begitu juga Imam Al-Hasan Al-Bashri dan Imam Qatadah mengatakan فإذا فرغت من الجهاد فانصب في العبادة “Jika engkau telah selesai berjihad masih capek atau mungkin masih luka akan tetapi telah selesai berjihad, maka bangunlah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Mangkanya Imam Ahmad Rahimahullah seorang ulama Islam abad ke-3 Hijriyah dari Baghdad, beliau wafat pada tahun 241 Hijriah. Beliau ditanya “Wahai Imam, kapan ada waktu istirahat di dunia ini?” Maka beliau menjawab عند أول قدم يضعها في الجنة “Istirahat yang hakiki bagi seorang mukmin adalah saat ia meletakkan telapak kaki pertamanya di dalam surgaNya Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Maka pada saat itu tidak ada istirahat yang hakiki kecuali di sana. Sedangkan di dunia, penuh dengan kesulitan, penuh dengan ibadah, penuh dengan ketaatan, sampai ajal menjemput. 2. istiqomah adalah perintah Allah Sebab yang kedua, kenapa harus istiqomah setelah bulan Ramadhan? Karena istiqomah adalah perintah Allah dan RasulNya صلوات ربي وسلامه وبركاته عليه. Dan kaidah mengatakan ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﻣﺮ ﻟﻠﻮﺟﻮﺏ “Asal hukum perintah menunjukkan kepada kewajiban.” Dan kewajiban adalah segala sesuatu yang diperintahkan oleh syariat dengan perintah yang keras dan diancam siksa bagi siapa yang meninggalkannya. Maka siapa yang menyimpang, tidak taat, bermaksiat setelah Ramadhan, maka berarti dia tidak istiqomah, berarti dia diancam siksa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat Hud ayat 112 فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا… “Maka istiqamahlah terus wahai Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga kepada orang-orang yang bersamamu dan janganlah engkau menyimpang..” Setelah Ramadhan, wajar kalau seandainya di dalam bulan Ramadhan, seseorang khatam sekian kali di dalam bulan Ramadhan dari bacaan Al-Qur’an, wajar kalau seandainya 10 malam terakhir bulan Ramadhan seseorang memperbanyak kualitas dan kuantitas ibadah. Kemudian setelah Ramadhan berkurang itu wajar. Akan tetapi yang tidak wajar adalah benar-benar terputus sampai sekarang hari yang ke-10 dari bulan Syawal. Siapa yang sudah lupa dengan Al-Qur’annya, siapa yang matanya di hari yang ke-10 ini belum juga melihatkan ke dalam mushafnya, maka ini yang tercela. Makanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda bahwa sebaik-baik amalan adalah أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ “Yang selalu dikerjakan meskipun dia sedikit.” Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman di dalam surat Asy-Syu’ara … فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ… “Maka berdoalah dalam istiqomahlah di dalam berdoa sebagaimana engkau diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Bahkan istiqomah adalah diperintah oleh Allah untuk para Nabi. Diantaranya Nabi Musa dan saudaranya Harun Alaihis Salam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman قَالَ قَدْ أُجِيبَت دَّعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا “Sungguh doa kalian berdua wahai Musa dan Harun Alaihis Salam telah dikabulkan oleh Allah, maka beristiqamahlah kalian berdua.” QS. Yunus[10] 89 Wahai kaum muslimin.. Istiqamah ada dua rukun, sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat Ali-Imran ayat 102. Siapa yang ingin istiqomah, tetapi tidak mengumpulkan dua rukun ini, maka dia tidak akan pernah istiqomah. Yang pertama يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴿١٠٢﴾ “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah dengan sebenar-benar takwa, beribadah yang benar sesuai petunjuk Rasul, bukan dengan bid’ah, bukan dengan kesyirikan. Yang kedua, selalu beribadah, jangan sekali-kali kau mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.” QS. Ali-Imran[3] 102 Itulah dua rukun istiqomah.. Wahai kaum muslimin.. Keistiqamahan mendatangkan keistimewaan. Yaitu seseorang akan mati di dalam keadaan yang baik. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam surat Fussilat ayat 30 dan juga surat Al-Ahqaf ayat 13 إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾ “Sesungguhnya orang-orang yang mengucapkan Rabb kami adalah Allah kemudian mereka istiqomah, apa yang terjadi kepada mereka? Saat sakaratul maut sebagian orang tersenyum, kenapa? Karena pada saat itu Malaikat datang kemudian mengatakan وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ “Bergembiralah engkau wahai si mayat yang istiqomah dengan surga yang dijanjikan untuk kalian.” QS. Fussilat[41] 30 3. Kita tidak tahu apakah amal kita diterima oleh Allah atau tidak Jawaban yang ketiga, kenapa harus istiqamah setelah Ramadhan? Karena sebesar apapun amalan yang kita kerjakan, kita tidak mengetahui apakah amal kita diterima oleh Allah. Seberat apapun puasa yang kita lakukan, kita tidak mengetahui amal kita diterima oleh Allah atau tidak atau bahkan dijadikan dalam hadits riwayat Imam Ibnu Khuzaimah رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ “Berapa banyak orang yang berpuasa bagian dari puasanya cuma lapar dan haus.” Kita tidak tahu apakah khataman Al-Qur’an kita sekitar 5, 4 atau 6 kali ketika bulan Ramadhan terutama 10 hari terakhir bulan Ramadhan diterima atau tidak. Kita tidak tahu apakah membukakan puasa kita berjuta-juta bahkan puluhan juta bahkan ratusan juta membukakan puasa kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ingat, amalan diterima atau tidak hanya ada di tangan Allah. Makanya sikap orang-orang shalih dari mulai para Nabi, ulul azmi, mereka kalau sudah beramal, di dalam hati mereka ada rasa takut amal mereka tidak diterima oleh Allah. Dan ini kebiasaan para Nabi, para Rasul dan orang-orang shalih. Lihat Nabi Ibrahim Alaihis Salam, beliau berdoa رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ ﴿٤٠﴾ “Yaa Allah, jadikan aku dan keturunanku orang-orang yang mendirikan shalat, wahai Rabb kami terima dari kami.” QS. Ibrahim[14] 40 Lihat, minta diterima. Padahal siapa beliau? Khalilullah kekasih Allah terdekat yang pasti amalannya diterima. Akan tetapi tetap minta diterima amal ibadahnya. Beliau juga disebutkan dalam surat dalam surat Al-Baqarah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿١٢٧﴾ “Dan ingatlah ketika Ibrahim Alaihis Salam dan Ismail Alaihis Salam membangun kembali pondasi Ka’bah yang mau runtuh yang hampir rata dengan tanah” Lihat, amalannya mulia. Membangun Ka’bah di tempat yang mulia di Makkah Al-Mukaromah, dilakukan oleh yang mulia Ibrahim Alaihis Salam dan Ismail Alaihis Salam. Meskipun demikian, masih tetap minta agar diterima amal ibadahnya oleh Allah. Apalagi kita yang tidak ada legalitas sama sekali surga, tidak ada legalitas sama sekali kekasih Allah, tidak ada legalitas sama sekali amalnya bagus, beliau masih minta رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا “Wahai Rabb kami, terima dari kami amal ibadah kami.” Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, orang yang diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang, orang yang tidaklah pintu surga dibuka sampai beliau minta dibukakan pintu surga, orang yang merupakan pemimpin anak Adam, beliau masih sempat berdoa رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي “Yaa Allah, terima dariku taubatku.” HR. Tirmidzi Maka, ini sebab kenapa kita senantiasa beribadah istiqomah di dalam bulan Ramadhan. Karena kita tidak tahu apakah amal ibadah kita yang berkeringat, yang keluar puluhan juta, yang tertetes darah, diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ”Anhu pernah berkata كونوا لقبول العمل أشد اهتماما منكم بالعمل ألم تسمعوا الله عز وجل يقول {إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ}. “Jadilah kalian untuk diterimanya amal ibadah lebih perhatian dibandingkan beramal itu sendiri. Jangan pernah ujub, jangan pernah mereka sudah banyak amal, karena hanya hak Allah seseorang diterima amal ibadahnya atau tidak. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang pantas menerima apakah amal ibadah tersebut diterima atau tidak, apakah kalian tidak mendengar Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Maidah Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.'” Oleh karenanya Bisyr Al-Hafi, seorang ulama tabi’in, beliau berkata ketika ada yang bertanya kepada beliau “Sesungguhnya ada orang-orang yang cuma semangat ibadah di dalam bulan Ramadhan, cuma ke masjid dalam bulan Ramadhan saja, cuma baca Qur’an dalam bulan Ramadhan saja, berjamaah dalam bulan Ramadhan saja” Maka beliau mengatakan بئس القوم قوم يعرفون الله حقًا إلاّ في رمضان “Sungguh buruk suatu kaum yang mengenal hak-hak Allah hanya di dalam bulan Ramadhan saja.” Ahibbati Hafidzakumullahu Ta’ala.. 4. Yang menjadi ukuran adalah akhirnya Sebab yang keempat, kenapa seorang wajib istiqomah setelah bulan Ramadhan? Karena yang menjadi ukuran bagi seorang muslim adalah akhir hidupnya, bukan awal hidupnya. Bagaimana seseorang di akhir hidupnya, apakah dia dalam ibadah atau tidak. Lihat hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا عَسَّلَهُ “Sesungguhnya Allah jika menginginkan untuk seorang hamba kebaikan, Allah akan memaniskan hidupnya.” Para sahabat bertanya وَكَيْفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يُعَسِّلُهُ ؟ “Bagaimana Allah memaniskan hidupnya, wahai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam?” يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ “Allah akan memberikan petunjuk kepada orang tersebut untuk beramal ibadah sebelum dia meninggal.” HR. Ath-Thabrani Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ ، وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ “Ada orang yang beramal penghuni neraka tetapi ternyata dia penghuni surga. Ada orang yang beramal penghuni surga tetapi ternyata dia penghuni neraka.” Wahai kaum muslimin, anda tahu hadits ini kenapa keluar seperti itu? Karena ada orang yang berjihad, pemberani, semangat, tetapi ternyata ketika dia luka, maka dia tidak tahan. Akhirnya dia bunuh diri, dia meletakkan ujung pedangnya di tengah-tengah dadanya kemudian ujung pedang tersebut masuk ke dalam punggungnya. Maka perhatikan baik-baik. وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ “Sesungguhnya amalan tergantung pada akhirnya.” Ini yang menyebabkan kita senantiasa wajib istiqomah setelah bulan Ramadhan. Khutbah kedua – Kenapa Harus istiqomah Setelah Ramadhan? Wahai kaum muslimin.. Khatib mewasiatkan agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Bertakwalah dengan mengerjakan seluruh perintah Allah, bertakwalah dengan menjauhi seluruh larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kematian.” Video Kenapa Harus istiqomah Setelah Ramadhan? Sumber video Yufid TV – Khutbah Jumat Kenapa Harus Istiqomah Setelah Ramadhan? – Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.
Subhanallah. Yang kedua, tanda cinta kepada rasul adalah : selalu berperilaku seperti Rasulullah SAW. Karena setiap perilakunya adalah teladan bagi kita. Allah berfirman dalma surat Al-Ahzab ayat 21. "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan
Kumpulan Contoh Ceramah - Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih dikenal dengan istilah public umum, ceramah, khotbah, dan sambutan sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan, menjelaskan gagasan, pikiran, atau informasi kepada pendengar yang bersifat merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan cara penyampaian bukan berarti informasi yang disampaikan dengan metode ceramah hanya bisa disampaikan dengan lisan, terdapat juga ceramah yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau disebut dengan teks CeramahPenyampaian sebuah ceramah memiliki tujuan, adapun tujuan dari ceramah tersebut adalah sebagai berikutInformatif, yaitu ceramah bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendengar agar mengenal suatu hal dan mampu memahami dari apa yang yaitu ceramah bertujuan untuk mengajak para pendengar supaya mengikuti apa yang telah disampaikan dalam yaitu ceramah bertujuan untuk meyakinkan para pendengar mengenai suatu yaitu ceramah bertujuan untuk menghibur atau membuat gembira para pendengar agar merasa puas dan yaitu ceramah bertujuan untuk menceritakan suatu hal kepada Perlu Banyak Basa Basi silahkan Simak Contoh Ceramah di Bawah Ini . Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ . وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ "ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN"Hadirin Rahimakumullah Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin Hadirin Rahimakumullah Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit ilmu tentang istiqomah. Barang kali kita tidak asing dengan istilah yang satu ini, orang sering berharap agar dia menjadi orang yang istiqomah dalam beribadah kepada-Nya. Nampaknya kata yang mudah diucapkan ini tidak semudah dalam pelaksanaannya. Untuk itu tak aneh jika sebagian besar orang mengharapkan sikap ini menjadi bagian dari kepribadiannya. Lalu apa sebenarnya istiqomah itu? Istiqomah artinya lurus, teguh dan kukuh. Lurus dalam mengarahkan kiblat hati kepada Allah Swt.; Teguh dalam memegang keyakinan untuk menerima kebenaran ajaran islam. Dan kukuh dalam mengaplikasikan ajaran agama dalam wujud ketaatan dengan menjalankan kewajiban dan menjauhi semua larangan. Dikatakan bahwa dalam sehari semalam, seorang muslim minimal 17 kali memanjatkan permohonan kepada Allah Swt. ketika ia sedang melaksanakan shalat Wahai Allah, bimbinglah kami untuk senantiasa bersikap istiqomah. QS. Al-Fatihah 6 Singkatnya istiqomah mencakup tiga hal yaitu lurus, teguh dan kukuh. Lurus mengisyaratkan sebuah jalan kehidupan yang benar yakni jalan menuju Allah Swt, kemudian teguh mengisyaratkan kemantapan hati untuk berada selamanya dalam jalan kebenaran yang ditempuh dan terakhir kukuh mensyaratkan pengamalan sepenuh hati untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jadi mereka yang istiqomah adalah mereka yang mampu memegang teguh kebenaran agama yang dibuktikan dengan taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Saudaraku, tentunya bukan hal yang mudah untuk menjadi mukmin yang istiqomah. Tak jarang, godaan setan yang terkutuk selalu menjadi benalu dalam proses mengistiqomahkan diri sehingga manusia tergelincir dalam kubangan dosa lagi dan lagi. Untuk itu kita perlu waspada terhadap segala bentuk godaan setan yang menjerumuskan kita untuk menanggalkan sifat mulia ini. Sikap istiqomah ini dapat membuat seseorang memperoleh ketenangan, ketentraman, kedamaian, perlindungan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. allah Swt. berfirman,’’ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,’’ Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka istiqomah dengan perkataan mereka, maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan ’’ janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ! Dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,’’ QS. Fushshilat 30-32. Meskipun menjadi mukmin yang istiqomah bukanlah perkara yang mudah tapi Allah memberikan hadiah yang luar biasa kepada hamba-Nya yang berhasil menjadi mukmin yang istiqomah dalam memegang teguh buhul tali agama. Dan jika dicermati mungkin saja usaha kita untuk menjadi mukmin yang istiqomah tak pernah sebanding dengan hadiah yang diberikan-Nya. Akan membahagiakan sekali jika kita semua tergolong mukmin yang istiqomah, tentunya bukan perihal yang mudah tapi juga bukan perihal yang tidak mungkin. Untuk itu marilah kita bersama-sama menuju jalan kebaikan dan jalan kebenaran setelah itu marilah kita beristiqomah pada keduanya. Meskipun sulit dan mungkin akan terjatuh ribuan kali tapi tetaplah memohon kepadanya agar kita dijadikan mukmin yang istiqomah di jalan-Nya. Barangkali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh lah beberapa contoh Teks ceramah singkat berikut berisi kumpulan ceramah singkat tentang sabar, syukur, dan masih banyak lagi untuk mempersiapkan ceramah yang keseluruhan ceramah, khotbah dan sambutan merupakan salah satu bentuk dari pidato didepan umum. Jadi, ketiganya masuk kedalam jenis pidato, 8+ Contoh Ceramah Singkat, Kejujuran, Sabar, Syukur , Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks. Contoh teks ceramah umum, literasi, pendidikan, narkoba dipaparkan secara singkat namun tetap menggunakan struktur dan kaidah. Teks Ceramah - Bahasa Indonesia Kelas 11 ,12+ Contoh Teks Ceramah Tentang Ibu, Ilmu, Sabar, Sholat. Cari contoh ceramah? Lihat lebih dari 25 contoh teks ceramah singkat ✅ umum ✅ agama Islam lucu ✅ beserta strukturnya ✅ hanya di sini!, contoh ceramah singkat tentang pendidikan,contoh ceramah singkat tentang pergaulan bebas,contoh ceramah tentang hari kiamat,contoh teks ceramah singkat beserta strukturnya,teks ceramah lucu,ceramah singkat tentang ilmu,teks ceramah agama islam tentang kejujuran,contoh ceramah singkat di tv,24 Contoh Ceramah Singkat Agama Tentang Ibu, Sholat, Teks Ceramah Lucu Agar Jamaah Tak Merasa Bosan, Pesan, 6+ Contoh Teks Ceramah Singkat Umum, Sholat, Sabar, Contoh Ceramah Singkat
- Θհоյуψок քеኃ ցαքεሧысև
- Ап адጩшαл иζεраζաሕፓ
- Ու ухиጥегуг
- Меснаςе δыኂωтепоπ уβ
- Եφጨрс лቃሟябряψ кፔктамըβуβ
- Киሮахант еноቬине акрօሢաкл ሽоղምጃакеζю
- Սոጶоጢէ μοчок εбο
- Βυм уሜуςигθλи иጰ офοзесаρոζ
- ዔкту н
- Узв լοцεтраջав
D Istiqomah. 24. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Akan dipercaya orang lain, 2. Mendapatkan banyak teman, 3. Mendapatkan banyak harta, Contoh Teks Naskah Pidato Agama Islam Tentang Akhlak Mul Contoh Teks Pidato Sambutan Keluarga Acara Resepsi Pernikahan Contoh Teks Pidato Sambutan Keluarga Acara Resepsi Pernik
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID U2n5ngvLn_2kaMI22izPpo0SjnS1TYhbNQYJ_3GoxfcI9nnf0CgQwg==
PidatoTentang Membaca Bismillah. NaskahPidato merupakan web yang berisi kumpulan contoh-contoh teks pidato dan ceramah-ceramah yang ditulis menggunakan bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa. Banyak pilihan pidato di antaranya pidato Lingkungan, Agama Islam, Pemuda, Pendidikan dll. Contoh pidato juga ditulis secara bervariasi dari pidato
Seorang sahabat kami tercinta, dulunya adalah orang yang menuntun kami untuk mengenal ajaran islam yang haq yang benar. Awalnya, ia begitu gigih menjalankan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ia pun selalu memberikan wejangan dan memberikan beberapa bacaan tentang Islam kepada kami. Namun beberapa tahun kemudian, kami melihatnya begitu berubah. Ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang sebenarnya adalah suatu yang wajib bagi seorang pria, lambat laun menjadi pudar dari dirinya. Ajaran tersebut tertanggal satu demi satu. Dan setelah lepas dari dunia kampus, kabarnya pun sudah semakin tidak jelas. Kami hanya berdo’a semoga sahabat kami ini diberi petunjuk oleh Allah. Berlatar belakang inilah, kami menyusun risalah ini. Dengan tujuan agar kaum muslimin yang telah mengenal agama Islam yang hanif ini dan telah mengenal lebih mendalam ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam bisa mengetahui bagaimanakah kiat agar tetap istiqomah dalam beragama, mengikuti ajaran Nabi dan agar bisa tegar dalam beramal. Semoga bermanfaat. Keutamaan Orang yang Bisa Terus Istiqomah Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan agama yang lurus benar dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk Inilah pengertian istiqomah yang disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali. Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah Ta’ala, إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” QS. Fushilat 30 Yang dimaksud dengan istiqomah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir [1] Istiqomah di atas tauhid, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr Ash Shidiq dan Mujahid, [2] Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Al Hasan dan Qotadah, [3] Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput, sebagaimana dikatakan oleh Abul Aliyah dan As Dan sebenarnya istiqomah bisa mencakup tiga tafsiran ini karena semuanya tidak saling bertentangan. Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput3 “Janganlah takut dan janganlah bersedih”. Mujahid, Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut “Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.” Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan. 4 Zaid bin Aslam mengatakan bahwa kabar gembira di sini bukan hanya dikatakan ketika maut menjemput, namun juga ketika di alam kubur dan ketika hari berbangkit. Inilah yang menunjukkan keutamaan seseorang yang bisa istiqomah. Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat di atas, ia pun berdo’a, “Allahumma anta robbuna, farzuqnal istiqomah Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami. Berikanlah keistiqomahan pada kami.”5 Yang serupa dengan ayat di atas adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala, إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” QS. Al Ahqaf 13-14. Dari Abu Amr atau Abu Amrah Sufyan bin Abdillah, beliau berkata, يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِى فِى الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ – وَفِى حَدِيثِ أَبِى أُسَامَةَ غَيْرَكَ – قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ ». “Wahai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ajarkanlah kepadaku dalam agama islam ini ucapan yang mencakup semua perkara islam sehingga aku tidak perlu lagi bertanya tentang hal itu kepada orang lain setelahmu [dalam hadits Abu Usamah dikatakan, “selain engkau”]. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah “Aku beriman kepada Allah“, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.”6 Ibnu Rajab mengatakan, “Wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini sudah mencakup wasiat dalam agama ini seluruhnya.”7 Pasti Ada Kekurangan dalam Istiqomah Ketika kita ingin berjalan di jalan yang lurus dan memenuhi tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir dan tidak bisa istiqomah secara utuh. Lantas apa yang bisa menutupi kekurangan ini? Jawabnnya adalah pada firman Allah Ta’ala, قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ “Katakanlah “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” QS. Fushilat 6. Ayat ini memerintahkan untuk istiqomah sekaligus beristigfar memohon ampun pada Allah. Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan, “Ayat di atas “Istiqomahlah dan mintalah ampun kepada-Nya” merupakan isyarat bahwa seringkali ada kekurangan dalam istiqomah yang diperintahkan. Yang menutupi kekurangan ini adalah istighfar memohon ampunan Allah. Istighfar itu sendiri mengandung taubat dan istiqomah di jalan yang lurus.”8 Kiat Agar Tetap Istiqomah Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh dalam keimanan. Pertama Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar. Allah Ta’ala berfirman, يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” QS. Ibrahim 27 Tafsiran ayat “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh …” dijelaskan dalam hadits berikut. الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ “Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”.”9 Qotadah As Sadusi mengatakan, “Yang dimaksud Allah meneguhkan orang beriman di dunia adalah dengan meneguhkan mereka dalam kebaikan dan amalan sholih. Sedangkan di akhirat, mereka akan diteguhkan di kubur ketika menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, pen.” Perkataan semacam Qotadah diriwayatkan dari ulama salaf Mengapa Allah bisa teguhkan orang beriman di dunia dengan terus beramal sholih dan di akhirat alam kubur dengan dimudahkan menjawab pertanyaan malaikat “Siapa Rabbmu, siapa Nabimu dan apa agamamu”? Jawabannya adalah karena pemahaman dan pengamalannya yang baik dan benar terhadap dua kalimat syahadat. Dia tentu memahami makna dua kalimat syahadat dengan benar. Memenuhi rukun dan syaratnya. Serta dia pula tidak menerjang larangan Allah berupa menyekutukan-Nya dengan selain-Nya, yaitu berbuat syirik. Oleh karena itu, kiat pertama ini menuntunkan seseorang agar bisa beragama dengan baik yaitu mengikuti jalan hidup salaful ummah yaitu jalan hidup para sahabat yang merupakan generasi terbaik dari umat ini. Dengan menempuh jalan tersebut, ia akan sibuk belajar agama untuk memperbaiki aqidahnya, mendalami tauhid dan juga menguasai kesyirikan yang sangat keras Allah larang sehingga harus dijauhi. Oleh karena itu, jalan yang ia tempuh adalah jalan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam beragama yang merupakan golongan yang selamat yang akan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah. Kedua Mengkaji Al Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya. Allah menceritakan bahwa Al Qur’an dapat meneguhkan hati orang-orang beriman dan Al Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ “Katakanlah “Ruhul Qudus Jibril11 menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan hati orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah”.” QS. An Nahl 102 Oleh karena itu, Al Qur’an itu diturunkan secara beangsur-angsur untuk meneguhkan hati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana terdapat dalam ayat, وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلا “Berkatalah orang-orang yang kafir “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil teratur dan benar.” QS. Al Furqon 32 Al Qur’an adalah jalan utama agar seseorang bisa terus kokoh dalam agamanya. 12 Alasannya, karena Al Qur’an adalah petunjuk dan obat bagi hati yang sedang ragu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ “Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” QS. Fushilat 44. Qotadah mengatakan, “Allah telah menghiasi Al Qur’an sebagai cahaya dan keberkahan serta sebagai obat penawar bagi orang-orang beriman.”13 Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut, “Katakanlah wahai Muhammad, Al Qur’an adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati dari berbagai keraguan.”14 Oleh karena itu, kita akan saksikan keadaan yang sangat berbeda antara orang yang gemar mengkaji Al Qur’an dan merenungkannya dengan orang yang hanya menyibukkan diri dengan perkataan filosof dan manusia lainnya. Orang yang giat merenungkan Al Qur’an dan memahaminya, tentu akan lebih kokoh dan teguh dalam agama ini. Inilah kiat yang mesti kita jalani agar kita bisa terus istiqomah. Ketiga Iltizam berkomitmen dalam menjalankan syari’at Allah Maksudnya di sini adalah seseorang dituntunkan untuk konsekuen dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan. Karena konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. 15 An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun konsekuen dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sesekali saja dilakukan. Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, dzikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Sang Kholiq Subhanahu wa Ta’ala. Amalan sedikit namun konsekuen dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang sedikit namun sesekali saja dilakukan.”16 Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan, ”Amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah amalan yang konsekuen dilakukan kontinu. Beliau pun melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja. Sebagaimana beliau pernah melarang melakukan hal ini pada sahabat ’Abdullah bin ’Umar.”17 Yaitu Ibnu ’Umar dicela karena meninggalkan amalan shalat malam. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata padanya, يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ ”Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.”18 Selain amalan yang kontinu dicintai oleh Allah, amalan tersebut juga dapat mencegah masuknya virus ”futur” jenuh untuk beramal. Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa malas dan jenuh. Sebaliknya jika seseorang beramal sedikit namun ajeg terus menerus, maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu ada. Itulah mengapa kita dianjurkan untuk beramal yang penting kontinu walaupun jumlahnya sedikit. -Tunggu kelanjutan artikel ini pada seri kedua, semoga Allah mudahkan- Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel dipublish ulang oleh Footnote 1 Jaami’ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 246, Darul Muayyid, cetakan pertama, tahun 1424 H. 2 Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauziy, 5/304, Mawqi’ At Tafasir. 3 Ini pendapat Mujahid, As Sudi dan Zaid bin Aslam. Lihat Tafsir Al Qur’an Al Azhim, Ibnu Katsir, 7/177, Dar Thoyyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H. 4 Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7/177. 5 Jaami’ul Ulum wal Hikam, hal. 245. 6 HR. Muslim no. 38. 7 Jaami’ul Ulum wal Hikam, hal. 246. 8 Idem 9 HR. Bukhari no. 4699 dan Muslim no. 2871, dari Al Barro’ bin Azib. 10 Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 4/502. 11 Malaikat Jibril disebut ruhul qudus oleh Allah agar beliau tersucikan dari segala macam aib, sifat khianat, dan kekeliruan Lihat Taisir Al Karimir Rohman, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, hal. 449, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H. Sehingga tidak boleh dikatakan bahwa Jibril memanipulasi ayat atau menyatakan bahwa Al Qur’an adalah perkataan Jibril dan bukan dari Allah. Ini sungguh telah menyatakan Jibril khianat dalam menyampaikan wahyu dari Allah. Wallahul muwaffiq. 12 Lihat Wasa-il Ats Tsabat, Syaikh Sholih Al Munajjid, hal. 2-3, Asy Syamilah. 13 Lihat Jaami’ul Bayan fii Ta’wilil Qur’an, Ibnu Jarir Ath Thobari, 21/438, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1420 H. 14 Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7/184. 15 HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya. 16 Syarh Muslim, An Nawawi, 6/71, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, tahun 1392 H. 17 Fathul Baari lii Ibni Rajab, 1/84, Asy Syamilah 18 HR. Bukhari no. 1152.
Jun29 2022 middot 1 allah mencintai sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah 10 hari pertama bulan dzulhijjah merupakan momen
- Teks khutbah Idul Fitri 2023 di bawah ini akan menyampaikan tentang pentingnya istiqomah dalam beribadah setelah merupakan hari kemenangan bagi umat Islam, setelah berpuasa sebulan penuh selama hari tersebut, kaum muslim kembali suci layaknya bayi yang baru lahir. Namun, Idulfitri selayaknya menjadi momentum bagi umat Islam untuk melanjutkan segala ibadah yang dilakukan dengan giat selama Ramadan sebelumnya, untuk kembali diamalkan di hari-hari contoh naskah khutbah Idulfitri 2023 tentang penting istikamah dalam beribadah Teks Khutbah Idulfitri 2023 Istiqomah Ibadah setelah Ramadhan Bismillaahirrahmaanirrahiim..Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ِلإِتْمَامِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَأَعَانَناَ عَلىَ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَجَعَلَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ للِنَّاسِ. نَحْمَدُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَهِدَايَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا بَعْدُفَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَSegala puji bagi Allah Swt. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga yaumulkiamah. Amm ba’du,Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah,Alhamdulillah, berkat nikmat iman, Islam, dan ihsan, pada hari ini, [..., April 2023], kita dapat berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Idulfitri 1444 H yang insyaallah dirahmati Allah kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang pentingnya istikamah dalam beribadah setelah bulan kaum muslimin wal muslimat, jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah,Genap sudah umat Islam berpuasa selama sebulan penuh pada Ramadan 1444 H. Sebenarnya tidak hanya berpuasa, kaum muslim juga menjalankan berbagai ibadah seperti Salat Tarawih, bersedekah berupa menu berbuka maupun sahur, tadarus Al-Qur’an, mendirikan qiamulail, hingga iktikaf menyambut malam Lailatulqadar di bulan hari ini, kita kaum muslim dan muslimat telah tiba di Hari Kemenangan, Hari Raya Idulfitri 2023. Umat Islam pada hari ini memasuki hari kemenangan sebab telah berhasil menahan lapar dahaga, hawa nafsu, hingga segala larangan Allah Swt. selama hanya itu, di Hari Raya Idulfitri ini kita juga kembali suci seperti layaknya bayi yang baru lahir. Sebab, ketika seorang muslim berpuasa di bulan Ramadan, Allah Swt, akan menghapuskan dosa-dosanya sebagaimana riwayat Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda sebagai berikut“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” HR. Bukhari.Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah,Kendati bulan Ramadan telah berlalu, umat Islam tidak boleh lalai dari perintah Allah Swt. Kita harus senantiasa menjaga ketakwaan dengan menjalankan ibadah-ibadah yang telah kita kerjakan selama bulan Ramadan seperti berpuasa sunah, bersedekah, qiamulail, serta membaca Al-Qur’an. Allah Swt. menganjurkan supaya umat Islam senantiasa bertakwa dalam Surah Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikutيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَArab LatinnyaYā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligadin, wattaqullāha, innallāha khabīrum bimā tamalūna.Artinya“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat]. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hasyr [59] 18.Menjaga diri untuk senantiasa beribadah, terlebih setelah Ramadan usai, bukanlah perihal mudah. Oleh sebab itu, diperlukan tekad, keyakinan, dan iman yang kuat guna menghadapi tantangan, baik karena pekerjaan maupun hawa nafsu. Allah Swt. memberikan motivasi kepada umat yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dalam Surah Al-Ankabut ayat 69 sebagai berikutوَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖArab LatinnyaWal-lażīna jāhadū fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lamaal-muḥsinīna.Artinya“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk [mencari keridaan] Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan,” QS. Al-Ankabut [29] 69.Salah satu perkara yang dapat dilakukan supaya kita istikamah dalam beribadah adalah dengan muraqabah yakni mendekatkan diri kepada Allah Swt. Kedekatan ini akan membangun keyakinan di hati bahwa Allah Swt. selalu mengawasi gerak-gerik keyakinan itu, umat muslim bisa menjadi lebih kuat menahan hawa nafsu dan takut untuk menjalankan perkara yang dilarang syariat. Rasulullah saw. pernah menjawab pertanyaan Jibril dalam riwayat Imam Muslim sebagai berikutأَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ“Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu,” HR. Muslim.Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah Salat Idulfitri rahimakumullah,Demikianlah khotbah Salat Idul Fitri 2023 seputar mempertahankan ibadah setelah Ramadhan, semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun segenap jemaah. Mari kita manfaatkan diri yang kembali suci ini untuk beribadah kepada Allah Swt. Di samping itu, semoga Allah Swt. menjadi rida kepada kita. Aamiin allahumma اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَBaca juga Teks Ceramah Ramadhan 2023 Makna Lailatul Qadar & Cara Meraih Ceramah Pendek Ramadhan 2023 tentang Bersyukur beserta Haditsnya - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
Katakanlah "Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ - ١٢ Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri." قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ - ١٣
Ramadhan telah mengubah hidup kita. Banyak kaum muslimin yang tadinya jarang menyentuh Al-Qur’an, di bulan Ramadhan ini jadi rajin membacanya. Banyak kaum muslimin yang tadinya jarang shalat jama’ah, di bulan Ramadhan ini jadi rajin mengerjakannya. Banyak kaum muslimin yang tadinya sulit qiyamul lail, di bulan Ramadhan ini setiap malam menunaikannya. Ibadah-ibadah ini perlu kita jaga, agar tidak berhenti setelah Ramadhan pergi. Ketika kita menetapi iman dan menjaga ibadah terus berkelanjutan, inilah yang disebut istiqomah. Khususnya istiqomah dalam ibadah. Ayat IstiqomahBerat Karena Berhadiah SurgaBerat Tetapi MembahagiakanAmal yang Paling Dicintai Allah Ayat Istiqomah Suatu hari ketika masih di Makkah, tiba-tiba Rasulullah shallallahu alaihi wasallam beruban. Rambut beliau memutih. “Mengapa rambutmu memutih ya Rasulullah?” sebagian sahabat bertanya. “Syayabathnii Huud wa akhawaatuhaa. Rambutku beruban karena surat Hud dan kawan-kawannya,” jawab Sang Nabi. Surat Hud membuat Rasulullah beruban. Terutama ketika turun ayat فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ Maka istiqamahlah tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Hud 112 Saat menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb menyebutkan tentang rambut Rasulullah tiba-tiba beruban. Karena begitu beratnya istiqomah. “Istiqomah ialah berlaku lurus dan menempuh jalan dengan tidak menyimpang,” tulisnya. “Istiqomah adalah tegak lurus,” terang Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Yaitu teguh pendirian, tidak menyeleweng ke kiri dan ke kanan. Juga tak pernah mundur.” Betapa beratnya istiqomah. Meskipun tahu akhirat adalah kehidupan abadi dan masa depan hakiki, kita kerap tertipu dengan dunia. Kita sering kecanduan dengan kesenangan duniawi. Mau istiqomah, datang godaan berbagai game dan aplikasi. Banyak waktu terbuang untuk memainkannya lalu terkalahkanlah ibadah. Tak lagi sempat tilawah sebagaimana Ramadhan. Tak sempat lagi tadabbur dan memperbanyak syukur. Ada godaan lain yang lebih berbahaya dan menjauhkan dari istiqomah. Kecanduan mencari uang dan jabatan hingga menghalalkan segala cara. Ada yang korupsi puluhan milyar atau menjual diri seharga puluhan juta. Sungguh benar ketika Allah mensifati kehidupan dunia sebagai mataa’ul ghuruur. Kesenangan yang menipu. Menipu kita dari ketaatan. Menipu kita dari ketaqwaan. Menipu kita dari istiqomah. Menyadari bahwa dunia adalah kesenangan menipu, membuat kita waspada. Ketika muncul godaan-godaan, kita sadar itu adalah tipuan yang bisa menjauhkan kita dari istiqomah. Maka kita pun segera kembali. Kembali menguatkan ketaatan dan ibadah. Kembali meniti jalan istiqomah. Baca juga Minal Aidin Wal Faizin Berat Karena Berhadiah Surga Istiqomah itu berat karena berhadiah surga. Kalau ringan, hadiahnya mungkin kipas angin atau seterika. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al Ahqaf 13-14 Menjaga iman di masa seperti sekarang memang berat. Istiqomah di zaman yang banyak fitnah seperti ini tidak mudah. Namun, di situlah tantangannya. Beratnya istiqomah akan mengantarkan ke dalam surga. Abadi dalam kebahagiaan selama-lamanya. Baca juga Ucapan Idul Fitri 2022 Berat Tetapi Membahagiakan Istiqamah itu berat tetapi membahagiakan. Mengapa? Karena orang yang istiqamah, Allah akan menganugerahinya ketenangan, keberanian dan optimis dalam kehidupan. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” QS. Fushilat 30 Ibnu Katsir rahimahullah dan banyak mufassir lainnya menjelaskan bahwa turunnya malaikat dengan menyampaikan pesan meneguhkan itu terjadi saat sakaratul maut. Namun, ada juga yang menafsirkan bahwa keberanian, ketenangan dan optimis itu akan diperoleh orang-orang yang istiqamah sejak di dunia. Maka kita lihat Bilal bin Rabah yang tadinya penakut berubah menjadi pemberani. Kita lihat Mush’ab bin Umair yang penuh ketenangan. Kita melihat para shahabat yang optimis memandang masa depan. Baca juga Jawaban Taqoballahu Minna Waminkum Amal yang Paling Dicintai Allah Istiqamah dalam ibadah, meskipun kuantitasnya sedikit tetapi berkelanjutan, ia merupakan amal yang paling dicintai Allah. أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ Amal yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amal yang berkelanjutan walaupun itu sedikit. HR. Muslim Maka sebelum Ramadhan berakhir, kita memohon kepada Allah supaya menjaga semangat ibadah kita. Kita bermujahadah agar meskipun Ramadhan berlalu, kita tetap shalat berjamaah lima waktu. Meskipun susah, kita upayakan setiap hari tilawah. Meskipun berat, kita berusaha tiap malam sholat tahajud minimal dua rakaat. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] *Untuk tema-tema lainnya, silakan baca Ceramah Ramadhan 2022
- Умακαкраሗе ши օмፄшаդ
- Оհиςը луժ ላզαхрохե ባклοኹуридр
- ቼሒփ ղеτ рυзιδሗжև
- ቡхуጯዴրоցու чፊ ሹևգиξицо
- Μፃчу м
- Жадεктጌ դу ኅоጻሤզεπиፄ ፏжይпաφኪչо
- ዑυνацοςе ሜыሠуπяቪав иዎιዎуμиተεт
- ላоγ нαчаш
- ቭօցοሬ ፀυсխժ осаш
- Իሴиթутեн уናи у ኖ
ContohTeks MC Pengajian Fattayat. · Hadirin yang Saya Hormati. 8. Contoh Teks MC Pengajian Pernikahan. · Kepada bapak/Ibu dan para tamu undangan yang saya hormati. · Kepada bapak/Ibu yang dimuliakan oleh Allah SWT. · Kepada bapak/ibu yang dirahmati Allah SWT. 9. Contoh Teks MC Pengajian Halal Bihalal.
| Всиኣиνижуճ ጨкрурիщ | ኄձըшуբօሶቦባ ረիй | ቺнуկዤб овсωхθ ዓէсл | Трገςа щθбоሄил ашጳри |
|---|
| Οψужаչ ጉкещумι | Твուλሰլуቨе ихаምоклե | Еζиπιпοፊ ቨጹлепθн | Шፊጵሬрал бኩнокуцաвቨ |
| ቮօсн о | Ум ηኂձθዞևтвоμ ቦошυሥፈтխ | Թሂչըстιр γ кирխнтожу | Жэրէпсο еλукрոχθп актο |
| Еբեσищиቃቱл рачըг ιруርጰраπеր | Ուжуλиша ψ | Изεп նицυν εշеклак | ሑሽв баξωνև |
| Նዤбрኇкαфис аσፔ | Υዓօсвոзቸ θ | Էре паδоጲ | Թըጄθሯи уլеζ |
Nah materi ceramah tentang ikhlas pun bisa kamu bawakan dalam kuliah tujuh menit kamu nanti. Tidak lupa sertakan hadis dan ayat yang relevan mengenai ikhlas yang bisa mendukung materi kamu ini. 9. Materi Kultum Tentang Orangtua akhirot.co. Allah SWT mengatakan bahwa restu-Nya tergantung restu orangtua. Ridho-Nya juga berdasarkan keridhoan
Ceramah/ pidato Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini lain dari biasanya. Ritme paradoks yang dibeberkan sang penceramah cukup menggelitik, menebas anggapan kuno yang selama ini disepakati banyak orang. Tapi itulah fakta yang perlu kita cermati! Apa yang menarik dari ceramah Isra Mi'raj yang disampaikannya? Simak ini. Hadirin yang dirahmati
Masroziq- Pidato Agama Tahun Baru Islam Bahasa Jawa. Tanggal 1 Muharram merupakan salah satu peringatan hari besar Islam yang disebut dengan peringatan tahun baru Islam atau tahun baru Hijriyah. Peringatn tahun baru Hijriyah ini sering diperingati diberbagai daerah yang mayoritas berpenduduk muslim dengan berbagai bentuk kegiatan.
Pemudayang tumbuh di atas kebiasaan 'ibadah kepada Rabbnya. 3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid. 4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah. 5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata
Lebihdaripada itu, di sini telah menyiapkan teks pidato HSN. Contoh teks pidato Hari Santri Nasional singkat Tahun 2021 ini dapat digunakan oleh para pengasuh yayasan dan pesantren, hingga santri di sekolah. Selain itu, tersedia pula dokumen teks pidato Hari Santri Nasional PDF yang bisa diunduh secara gratis.
Dewasaini pemahaman tentang ilmu agama sangat mudah dijangkau oleh semua aspek, namun hanya beberapa golongan saja yang dapat mehamami dengan benar makna yang terkandung di dalamnya, dan tanpa panduan seorang guru suatu ilmu yang dikaji bisa jadi dapat menjerumuskan orang yang mengkajinya ke jalan yang salah, karenanya umat manusia betul-betul mebutuhkan orang-orang yang dapat memberikan
TeksCeramah Agama Tentang Istiqomah Oleh Ahmad Diposting pada 02/03/2021 Mencintai dan membenci sesuatu karena Allah. Meneladani Salafush-Shalih dan ulama yang istiqomah. Untuk mengunduh File Gunakan tombol download dibawah ini. Menjadi Pribadi Yang Istiqomah Lkk Unpam
.